.

Tekanan jiwa juga penyebab darah tinggi

Mungkin kita pernah mendengar obrolan , wah si Fulan kena darah tinggi dan stroke, gara-gara pusing mikirin kelakuan anaknya yang sering bermasalah tuh! “ atau perkataan-perkataan semacam itu. Nah apakah benar tekanan kejiwaan bisa memicu serangan hipertensi. Banyaknya persoalan hidup akan memberikan tekanan kejiwaan pada diri seseorang, seberapa pengaruh permasalahan tersebut sampai-sampai memberikan tekanan yang berat bagi seseorang tergantung dari kondisi kesiapan baik fisik maupun mental dalam menghadapinya. Jika tekanan tersebut dirasakan begitu berat atau bisa dikatakan stress akut maka tubuh akan merespon, Respon tersebut ibarat alarm tanda bahaya, yaitu respon pertahanan atau respon perlawanan. Ketika terjadi demikian maka akan terjadi peningkatan tekanan darah, dan denyut jantung, pernafasan dan ketegangan otot juga meningkat. Aliran darah lebih banyak ke otot-otot rangka, sebaliknya penurunan tekanan pada daerah kulit, ginjal dan saluran pencernaan.
Respon ini aktif melalui sistem saraf. Dan hormon adrenalin dan nonadrenalin dilepaskan masuk ke dalam darah. Respon ini alamiah dan sehat, yang tujuannya membantu tubuh dalam merespon bahaya. Stress akut yang apabila dialami oleh penderita darah tinggi akan mengalami peningkatan tekanan darah dalam waktu yang cukup lama. Apalagi jika mengalami stress kronis. Bedanya stress akut adalah tekanan yang bersifat sementara dan segera kembali normal, sedangkan stress kronis adalah stress akut yang berkepanjangan. Bahkan beberapa kejadian stress kronis bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah secara permanen. Stress memang banyak menjadi salah satu pemicu serangan darah tinggi, akan tetapi hal tersebut kembali lagi kepada masing-masing individu dalam merespon tekanan, manajemen stress yang bagus akan sangat membantu agar tekanan dan permasalahan hidup tidak menjadi penyebab terjadinya hipertensi. Oleh sebab itu bagi anda yang mengalami darah tinggi, cobalah untuk mengurangi tekanan-tekanan tersebut, cobalah mengusahakan untuk menjalani hidup lebih tenang, lebih bahagia, dan selalu bersemangat untuk berusaha menyembuhkan serangan hipertensi tersebut. Karena bisa jadi keputusasaan atau tekanan tersebut terjadi karena kita mengidap hipertensi, justru hal tersebut malah berbahaya. Maka tetaplah yakin dan bersemangat.